Hiking di Suntenjaya Lembang
Mengawali hari Sabtu pagi di bulan Juni, ada yang kurang kalau cuma dirumah aja, akhirnya kami (Salman dan Adiknya) memutuskan untuk pergi explore lembang untuk yang kesekian kalinya. Salah satu wilayah yang masih belum pernah di explore itu di daerah maribaya ke arah tembusan ujung berung. Jadilah kami berdua berencana kesana.
Setelah menentukan area yang akan kami berdua explore, akhirnya muncul pertanyaan, "Emang mau kemana di Maribaya?", dan setelah dipikir-pikir lagi, udah lama juga nih ga hiking. Jadilah akhirnya kami memutuskan yaudah explore kali ini pergi untuk hiking saja. Akhirnya kami pun browsing di daerah maribaya apakah ada tempat hiking selain tembusan Taman Hutan Raya Juanda (TaHuRa) karna udah pernah kesana.
Pas browsing di google maps, ketemulah desa Suntejaya. Tempat ini di maps ada gambar icon orang hikingnya. Jadilah kami memutuskan untuk kesana, walaupun belum tau trek jalannya nanti seperti apa.

Setelah sarapan, sekitar jam 10.30 kami berangkat dari Bandung, dengan rute yang paling cepat untuk ke daerah Maribaya itu lewat Dago Giri. Rute ini memang bisa dibilang paling cepat diantara rute yang lainnya, tapi tantangannya adalah jalan yang dilalui banyak tanjakan-tanjakan curam. Jadi kalau pakai motor ataupun mobil wajib cek dulu ya kondisi kendaraan kalian.
Singkat cerita, kami sudah melewati maribaya yang di kiri-kanan jalannya banyak monyet. Yup, monyet beneran, bukan monyet-monyetan. Jalan di area maribaya ini sekarang udah mulus banget, tapi sangat berkelok-kelok, jadi mending pelan-pelan saja kalau pas lewat sana sambil menikmati pemandangan yang asri.
Kira-kira sejam kemudian kami sudah sampai di daerah Suntenjaya, tapi malah sempet nyasar dulu di daerah bukit tunggul yang waktu itu sedang dipakai untuk latian TNI. Sebenernya kami berhenti gara-gara jalan terusannya sudah berganti menjadi bebatuan seperti ciri khas jalan di kebun teh. Akhirnya kami buka maps lagi dan cari tau posisi saat itu kami berada dimana, dan kemana arah hutan pinus tempat titik awal hiking.


Nah, kalau kalian perhatikan gambar maps diatas, ada bagian yang ditandai kotak merah di persimpangan jalan. Ini sebenernya kami tandai karna ini adalah titik terakhir dimana kalian bisa bawa mobil, kalian wajib cari tempat parkir disekitar titik ini. Lebih gampangnya bisa liat foto dari google street dibawah ini ya:

Kalian mungkin bisa parkir mobilnya di Indomaret juga, sekalian beli minum dan cemilan untuk hiking. Seperti yang kalian liat di foto, jalan masuk gang ini cuma muat satu mobil, dan pas diujung itu udah ga bisa lewat lagi, hanya motor yang bisa lewat sampai atas parkiran hutan pinusnya. Walaupun bawa motor, kalian harus pastikan bahwa skill driver motornya mumpuni ya, karna jalannya adalah jalan bebatuan sisa jalan aspal yang sudah hilang aspalnya.
Setelah mobil diparkir di Indomaret, kalian bisa langsung aja jalan kaki menuju ke arah pintu gerbang hutan pinus, dan ini memakan waktu kurang lebih sekitar 30 menit dengan jarak kurang lebih 2KM.
Pemandangan yang sempat kami foto di area hutan pinus suntenjaya





Di hutan pinus kalian bisa menikmati trek yang lumayan licin apalagi kalau habis hujan deras akan semakin becek. Waktu kami kesini biaya masuknya gratis ya, karna di pintu gerbang pos tiketnya tutup, jadi kurang tau juga kalau harus beli tiket masuk bayar berapa.
Tips kalau kalian pengen hiking kesini:
- Kalau ga pengen capek-capek banget bisa pakai motor aja biar bisa langsung sampai atas, kalau bawa mobil mau ga mau ya jalan kaki atau cari ojek di dekat indomaret (tarifnya kurang tau berapa).
- Bawa air minum yang cukup, dan makanan berenergi seperti pisang.
- Pakai sepatu yang biasa buat hiking atau trail run, jadi gripnya lebih enak.
- Sarapan dulu sebelum berangkat.
- Jangan sendirian 😁 (just kidding), tapi emang lebih seru kalau rame-rame
Seperti itulah hasil explore kami kali ini, kalau kalian ada pertanyaan bisa komen dibawah atau DM aja di IG ya @imfarozi.
Salam Olahraga!