Menemukan buku tuh kaya menemukan jodoh, pasti di situasi yang tepat. Itulah alasan, gw jarang punya hunting booklist saat ke toko buku. Asal datang aja, pas sudah menyerah, eh ada buku ini terletak di rak paling bawah di deretan “Best Seller”. Mari kita bedah.
Buku ini menjelaskan pengalaman penulis dalam merubah keadaan dari perusahaan yang “hampir” bangkrut dan dengan strategi “cinta” mereka dapat berbalik 180 derajat. Singkatnya mereka membuat beberapa poin yang telah penulis selaku pemilik dan CEO perusahaan lakukan :
Tetapkan Hal Strategis
- Ciptakan visi dan sasaran
- Bangun identitas dan misi
- Tetapkan ekspektasi dan fasilitasi pembicaraan
- Fokus pada hasil
- Utamakan keamanan psikologis
Ciptakan hal tersebut dengan point-point dibawah ini:
Inklusi
Tercipta jika anda memahami dan menerima bahwa memang ada perbedaan antara diri kita dengan orang lain. Setiap orang berhak untuk mengutarakan pendapat, didengar dan mendengar apapun itu jabatannya dan apapun kompetensinya
Empati
Bayangkan jika diri kita diposisi mereka dan tanyakan apa yang bisa kita lakukan untuk membantu mereka. Saat seseorang bilang “Saya tidak mampu”, cari tahu apakah hal ini disebabkan oleh “hal itu tidak penting buat saya” atau tidak, jika ia jelaskan alasannya dan dampingi mereka.
Kerentanan
Jujur mengakui adanya keterbatasan kita, hal inilah pintu awal pemahaman bahwa kita hanya manusia biasa. Kegagalan adalah prosesnya menuju keberhasilan dan hal tersebut satu kesatuan Memulai kerentanan dengan meruntuhkan ego dan menyingkirkan ketakutan akan gagal. Hal ini akan menghasilkan keamanan psikologis, tim yang bekerja dengan lingkungan yang secara psikologis aman, akan berkomunikasi dan mengatasi masalah dengan lebih baik dan solutif.
Kepercayaan
Buah dari kerentanan, setelah kedua belah pihak saling menurunkan ego dan jujur membicarakan kekhawatirannya, barulah rasa kepercayaan dapat timbul. Tiga elemen kepercayaan yaitu relasi, keahlian dan konsistensi. Gaya komunikasi langsung yang efisien dan jelas. Jelaskan dengan baik segala hal yang berhubungan dengan mereka, tunggu sampai datanya lengkap. Umpan balik bukan serangan pribadi tapi hadiah untuk memperbaiki kinerja profesional kita.
Pemberdayaan
- Pernahkan anda memberi orang ini apa saja yang mereka butuhkan? Termasuk penjelasan terkait hasil dan sasaran yang diharapkan?
- Pernahkah anda memberi mereka pelatihan?
- Apakah anda meluangkan waktu untuk membimbing dan membina mereka?
- Pernahkah anda memberi informasi, perangkat dan akses yang dibutuhkan untuk berhasil?
- Apakah anda membantu mereka dalam menghadapi rintangan dan hambatan?
- Apakah anda menghargai keputusan mereka, sekalipun hal tersebut tidak menyenangkan bagi anda?