Liburan Sailing Komodo 3D2N di Flores

Travelling 30 Des 2021

Flores, salah satu surga wisata di Indonesia, tempat dimana satu-satunya species dari masa Dinosaurus masih bertahan hidup hingga saat ini. Komodo, begitu orang-orang menyebutnya, kadal berkaki empat ini hanya hidup di 2 pulau yaitu Pulau Komodo dan Pulau Rinca.

Ini cerita liburan tahun 2018 yang lalu. Liburan kali ini kami berdua ikut trip  dari Backpacker Jakarta, trip ini sendiri biasanya diadakan di weekend. Tapi karna ada beberapa permintaan akhirnya diadakan juga saat weekdays, salah satu alasan kami ikut trip yang weekdays adalah karna ingin menikmati suasana flores tanpa terlalu banyak wisatawan.

Sailing sendiri adalah salah satu cara traveling dengan living-on-boat, jadi semua aktivitas selama trip dilakukan diatas kapal, mulai dari makan, minum, mandi, tidur dan lainnya. Jadi selain dapat pemandangan yang keren, kita juga akan mendapatkan living experience yang  berbeda dengan liburan di darat. Di paket trip kali ini, kami ikut paket 3 hari 2 malam. Trip weekdays ini sendiri dimulai di hari Senin pagi dengan meeting point di pelabuhan Labuan Bajo.

Jauh-jauh dari Jakarta sayang banget kan kalau hanya 3 hari di flores, akhirnya kami memutuskan untuk membuat rencana liburan ini menjadi 5 hari. Jadi kami akan berangkat dari Jakarta di hari minggu dan akan pulang di hari kamis dari Labuan Bajo.

Minggu pagi jam 6 kami berangkat dari Bekasi ke Bandara Soekarno-hatta untuk jadwal penerbangan jam 9 pagi. Diluar ekspektasi ternyata minggu pagi jalan tol sangat sepi, akhirnya jam 6.45 WIB kami sudah sampai di bandara. Setelah check-in pesawat Batik Air dengan rute CGK-LBJ kami berangkat tepat pukul 9 pagi.

Bandar Udara Internasional Komodo (LBJ)

Sampai di Bandar Udara Internasional Komodo (LBJ) sekitar pukul 12 siang waktu setempat. Setelah ambil koper, kami kemudian memikirkan akomodasi ke tempat hotel kami checkin untuk malam itu, karna agenda sailingnya baru akan dimulai keesokan harinya. Opsinya pada waktu itu ada tiga, naik angkot, ojek atau jalan kaki. Akhirnya setelah berdiskusi, kami memutuskan untuk jalan kaki saja sekalian menikmati pemandangan sekeliling.

Rute Jalan Kaki

Setelah jalan kaki kurang lebih sekitar 30 menit akhirnya kami sampai di Siola hotel, ternyata di hotel tersebut sudah ada beberapa kawan dari trip weekend yang baru saja selesai sailing. Setelah check-in dan istirahat sejenak, kami ngobrol dengan kawan-kawan tersebut, mereka mengajak kami untuk ikut rombongan melihat sunset di Bukit Sylvia.

Jalan dari Bandara ke Hotel

Bukit Sylvia

Untuk menuju bukit Sylvia ini kami menyewa 2 angkot, waktu itu ada sekitar 20 orang yang ikut dalam rombongan. Pemandangan dari atas bukit ini cantik banget, apalagi musimnya masih kemarau, sehingga pesona rumput-rumput ilalang yang kering menambah daya tarik tersendiri.

Bukit Sylvia

Sunset dari Bukit Sylvia

Meeting Point

Pagi harinya, kami berdua sarapan di dekat pelabuhan. Mungkin lagi hoki, gara-gara ngajak ngobrol pake bahasa Jawa ke ibu penjualnya kami dikasih diskon hahaha...

Setelah selesai sarapan dan check-out dari hotel, kami berkumpul ke meeting point di depan pelabuhan untuk bertemu dengan kawan-kawan yang lainnya. Trip ini dipandu oleh Edi atau biasa kami panggil Omed. Setelah dijelaskan agendanya, akhirnya kami mulai naik ke Boat. Pada waktu itu ya namanya menyesuaikan dengan ongkos, boatnya bukan seperti yang dipake sam kolder atau vlogger lainnya ya. Ini perahu biasanya yang ada beberapa kasurnya didalamnya.

Meeting Point

Pulau Kelor

Destinasi pertama adalah Pulau Kelor, pulau ini lumayan unik karna waktu itu masih benar-benar alami bahkan belum ada dermaganya, dan untuk naik ke pulaunya lumayan menguras tenaga. Nanjaak banget! Apalagi pas musim kemarau, otomatis tanahnya jadi berdebu. Sangat disarankan pakai sepatu atau sandal gunung.

Jalan menuju puncak pulau
View Dari Pulau Kelor

Manjarite

Setelah puas menikmati pemandangan pulau kelor, kami lanjut ke Snorkling point, Manjarite. Akhirnya bisa berenang lagi guys! Untuk kalian yang punya budget lebih, disarankan bawa sendiri alat snorkle model full face supaya lebih menikmati pesona biota laut disini.

Snorkeling

Dari Manjarite, kami kemudian menuju destinasi terakhir dihari pertama ini, yaitu pulau padar. Ya, kami akan bermalam di pulau padar, tapi bukan turun dari kapal melainkan tetap tidur diatas kapal. Rasanya seru sih, tidur sambil diayun-ayun ombak. Apalagi waktu sholat, berdirinya goyang-goyang dikit kaya mau jatuh.

Pulau Padar

Paginya kami serombongan trekking naik ke pulau padar, disini jalannya sudah enak, sudah ada anak tangga yang dibuat khusus untuk pengunjung. Pulau padar adalah salah satu bucketlist travelling kami. Menikmati sunset dan pemandangan dari atas pulau padar menyadarkan kami, betapa indahnya negri ini. Pantas, bule-bule itu suka iri, dan sering ngomong "You're living in paradise".

Foto Prewed Uhuy

Setelah puas foto-foto, dan matahari mulai naik. Kami semua kembali ke kapal untuk sarapan dan kemudian melanjutkan perjalanan ke destinasi berikutnya, Pulau Komodo.

Pulau Komodo

Akhirnya sampai juga di Pulau Komodo. Setelah sebelumnya hanya mendengar cerita dan melihat video tentang satu-satunya species dari jaman Dinosaurus yang masih bertahan sampai saat ini. Pulau ini sudah ramah bagi wisatawan, dermaga yang rapi dan tempat informasi yang dijaga oleh Ranger yang siap memberikan informasi dan menemani wisatawan untuk berkeliling.

Welcome to Komodo Island

Menurut keterangan dari para Ranger, Komodo ini cuma ada di 2 Pulau, Pulau Komodo dan Pulau Rinca yang ada di seberangnya. Selama perjalanan melihat atau lebih tepatnya napak tilas jalur komodo, kami selalu ditemani oleh ranger. Di sepanjang jalur komodo ini memang banyak ditemui komodo yang sedang istirahat, karna mungkin cuaca lagi panas banget waktu itu.

The Dragon

Pink Beach

Dari pulau komodo, perjalanan dilanjutkan ke Pink beach, mulai dari spot ini sudah jarang foto-foto karna fokus menikmati keindahan alam pantai pink beach ini. Cuaca waktu itu memang lagi cerah-cerahnya dan cocok banget buat main Air.

Pink Beach

Taka Makassar

Selesai dari Pink Beach, kemudian berlanjut ke Taka Makassar, disini lebih banyak snorkeling dan menikmati pasir timbulnya.

Taka Makassar dari google

Hari sudah mulai sore, kami akhirnya menuju destinasi terakhir untuk hari itu dengan bermalam di Gili Lawa.

Gili Lawa

Gili Lawa ini memang biasanya digunakan kapal-kapal sailing untuk bermalam, tempat ini dipilih karna gelombang air lautnya yang tenang di malam hari. Di pagi hari seperti sebelumnya, kami trekking kembali menuju puncak pulau gili lawa ini untuk melihat sunrise. Sungguh mempesona tuhan menciptakan pulau ini, pemandangannya yang langsung bisa melihat laut flores. Bukit-bukit di sekitar pulau ini juga menambah cantik pemandangan pagi itu.

Gili Lawa dan laut flores
Tempat Kapal bermalam

Di Pulau Gili Lawa ini juga masih sering muncul Rusa, karna memang habitatnya yang penuh dengan rumput. So, siapin makanan atau sayur yang bisa dimakan sama Rusa saat kesini. Kalau beruntung kamu bisa kasih makan secara langsung.

Sebelum ke destinasi selanjutnya, sekilas info untuk rombongan yang akan ke pulau ini terutama di musim kemarau sangat disarankan untuk tidak bermain api dan sejenisnya. Tiga bulan setelah trip sailing komodo ini, Pulau Gili Lawa kebakaran diduga gara-gara salah satu rombongan trip yang lagi hits pada waktu itu, dan setengah pulau hangus terbakar.

Pulau Kanawa

Pulau Kanawa menjadi destinasi terakhir dari trip Sailing Komodo kali ini, di pulau ini kamu bisa snorkeling sepuasnya. Gelombang air laut pada waktu itu lumayan sedang, dan cuaca panas terik. Akhirnya rombongan kami neduh dulu sampai matahari lebih bersahabat.

Panas sekali

Setelah panas matahari lumayan menurun, kami berdua akhirnya menuntaskan snorkeling terakhir di trip ini. Jangan lupa pakai pelampung kalau memang gelombang air laut sedang tidak bersahabat.

Snorkeling dulu

Dan begitulah trip sailing berakhir, kapal kami melanjutkan perjalanan menuju pelabuhan Labuan Bajo.

Sunset Hill Hotel

Seperti yang kami ceritakan sebelumnya, kami extend liburan menjadi 5 hari, jadi di hari ke empat kami tidak langsung pulang ke Jakarta tapi extend satu hari di Labuan Bajo. Turun dari kapal, kami langsung menunggu jemputan dari pihak hotel. Kami memilih sunset hill hotel salah satunya karna ada fasilitas antar jemput ini, lumayan ngirit kan.

Sampai di Hotel, selesai mandi dan beres-beres kemudian istirahat sebentar di kasur, disaat itulah keanehan mulai terjadi. Seluruh badan terasa masih bergoyang-goyang seperti waktu tidur di kapal. Tapi karna capek akhirnya tertidur juga.

Malam harinya, kami sudah janjian dengan rombongan yang masih ada di Labuan Bajo untuk makan ikan di depan pelabuhan. Menu ikannya lumayan banyak, dan harganya bisa ditawar.

Omed dan kawan-kawan

Pagi harinya, sarapan terakhir di Labuan Bajo sebelum akhirnya kembali ke Jakarta. Ini salah satu moment sarapan yang spesial, kapan lagi sarapan dengan view laut dan hamparan pulau-pulau kecil.

Breakfast

Alhamdulillah kami sampai Jakarta dengan selamat, dan kembali melanjutkan perjalanan ke Bandung.

Trip ini merupakan salah satu share-cost trip dari Backpacker Jakarta, jadi susah senang ditanggung bersama. Thank you and see you!

Credits to kak @imel yang sudah motoin selama trip.

Tag

Salman Farozi

Backpacker yang suka jalan-jalan, masak dan makan. Living in the moment.