Bali, Here We Come!

Travelling 11 Mar 2022

Setelah Makassar, liburan minggu ketigapun berlanjut ke Pulau Dewata yang takkan ada habisnya untuk dijelajah. Tujuan kita kali ini lebih banyak kearah Bali Timur dan Nusa Penida, melengkapi peta jelajah Bali yang sebelumnya berpusat di daerah Selatan. Lets Go!

Denpasar

Sampai di Bali hari telah malam dan tujuan pertama kita adalah rumah tante Ippo (terima kasih tante ippo sudah mau menampung kita). Liburan kali ini kita terlalu santai, biasanya jauh-jauh hari gw sudah mempersiapkan semua hal tapi terlena dengan waktu liburan dan kulineran di Makassar yang membuat kita belum menyewa kendaraan sekalipun sudah sampai di Bali (cerita bersambung).

Pura Dalem Renon

Tips Gwendry sewalah motor NMAX (biaya sewa sekitar 125k/hari) apalagi jika perjalanannya cukup jauh untuk menghindari pant*t pegal.

Karangasem

Ini pemandangan dari kolam renang hotel

Paginya kita langsung berangkat menuju Sagara Hotel di Candidasa, waktu tempuh sekitar satu jam. Satu hal yang gw sangat kagum dengan Bali adalah kita akan jarang menemukan jalanan rusak bahkan di pelosok Balipun, gw rasa pulau ini pantas di nominasikan sebagai salah satu pulau dengan jalanan termulus se-Indonesia.

Infinity pool hotel

Alasan kita memilih hotel Sagara ini karena infinity poolnya yang langsung menghadap ke laut lepas. Kita juga bisa berenang di lautnya, tidak perlu takut karena dibuatkan pembatas, kalian cukup turun dari tangga disebelah kanan. Hotelnya compact tapi vibesnya nenangin banget, terlebih pas kita kesana tidak banyak tamu yang memakai kolam renangnya. Selain itu, hotel ini berada ditengah-tengah jalan raya, mengakomodir tujuan kita selanjutnya yaitu Kintamani. Tips Gwendry booking sekaligus breakfast ya, daerah ini susah untuk mencari restoran apalagi yang halal karena masih pada tutup (pandemi).

Jangan lupa pakai kaos kaki biar nggak belang!

Selepas menaruh barang dan istirahat, kita langsung ke Pura Penataran Agung Lempuyang di Karangasem. Selama tiga puluh menit di perjalanan kita di guyur hujan tapi didalam hati gw sangat senang karena kalau kata Salman, hujan akan menyebabkan kabut dan awan segera menghilang. Tips Gwendry arahkan maps ke Terminal Utama Lempuyang, selain karena semua wisatawan wajib menaiki bus wisata, nama pura lempuyang itu banyak jadi jangan sampai nyasar.

Pura Penataran Agung Lempuyang

Setibanya di Terminal Utama Lempuyang, segera ke loket penjualan tiket bus wisata yang dibanderol seharga Rp. 50.000,-/PP/orangnya selain hal ini wajib dan juga worth the money karena jalanan menuju pura menanjak curam. Sampai di lokasi kita harus membayar tiket masuk sebesar Rp. 50.000,-/orang dan mendapatkan pinjaman sarung, siapkan tenaga ekstra ya karena kita akan mendaki jalan yang curam kalau tidak kuat, bisa menyewa ojek dengan biaya Rp. 5.000,-/orang. Oiya pura ini buka 24 jam untuk peribadatan cuman untuk wisata mulai dari jam 06.00 - 18.00 WITA.

Cantikkan Gunung Agungnya?!

Tips Gwendry selalu cek kalender Bali sebelum mengunjungi tempat wisata karena hari libur/ibadah umat Hindu berbeda dengan kalender nasional. Kalau sedang datang bulan dan memasukkan wisata pura ke dalam list, sebaiknya tunda kedatangan kalian ke Bali ya.

Bagi wisatawan boleh menaiki tangga yang berada dikanan kiri gw dan hanya diperkenankan masuk melewati pintu itu, bagi yang ingin bersembahyang.

Tips Gwendry tempat wisata seperti ini janganlah kaget kalau kita akan ditawari beragam hal untuk di beli atau di sewa, itu wajar. Kita bisa menolak dengan sopan atau membeli/menyewa jasa/produk mereka, hal tersebut sangat membantu perekonomian warga sekitar yang terkena imbas pandemi.

Tirta Gangga

Tirta Gangga

Setelah puas melihat beberapa pura dan foto-foto, kita melanjutkan perjalanan ke Tirta Gangga!. Tempat yang dibuat oleh Raja Karangasem ini tidak hanya difungsikan sebagai taman tapi juga untuk kolam pemandian. Taman ini buka dari jam 08.00-17.00 WITA dengan tiket masuk sebesar Rp. 25.000,-/orang dan jika ingin berenang dikenakan biaya tambahan sebesar Rp. 10.000/orang. Selain taman dan pemandian, lokasi ini juga dipakai untuk melukat dan bermeditasi, tempatnya berada di belakang tempat pemandian untuk anak-anak. Tunggu video youtubenya, kalau lama tolong bapak Salman ditagih ya.

Tips Gwendry, beli pelet/makanan ikan disepanjang koridor menuju pintu masuk agar menarik perhatian ikan demi foto seperti diatas. Selain itu, tidak perlu bingung mencari makanan halal di Bali tinggal search di google maps dengan keyword "Warung Muslim atau Warung Lalapan" umumnya yang "berjudul" ini, halal. Rekomendasi yang dekat dengan Tirta Gangga ini adalah Warung Lalapan Barokah (murah dan enak), kalau mau masakan Jawa ke Waroeng SS atau mau coba makanan Bali yang halal bisa ke Rumah Makan Kedaton, keduanya mempunyai cabang yang tersebar di Bali.

Jalan menuju Pura Besakih
Perjalanan menuju Besakih Great Temple, naik turun gunung dengan jalan yang hanya cukup untuk satu mobil dan lihatlah jalannya semulus itu.

Pura Besakih

Selalu ingat, beberapa area pura hanya boleh dimasuki jika ingin bersembahyang, wajib tanya-tanya dan permisi ya.

Seperti semua pura di Bali, Pura yang menyematkan nama Besakih itu banyak dan tempat yang paling terkenal diantara kompleks pura Besakih atau yang biasa disebut sebagai Bali's Mother Temple ini adalah Pura Gelap Besakih. Jika kalian kesini arahkan maps ke pintu masuk utama Besakih Great Temple, pura ini buka dari jam 08.00 - 17.00 WITA tapi 24 jam untuk sembahyang. Tiket wisata dibanderol Rp. 30.000,-/orang include dengan sarung/selendang.

Tangga Pura Gelap Besakih
Gerbang Pura Gelap

Kompleks pura ini merupakan salah satu dari sembilan pura utama yang menggambarkan manifestasi Sang Hyang Widhi (cmiiw). Kompleks pura ini terdiri dari beberapa pura keluarga yang didirikan maupun diberikan ijin untuk didirikan sesuai dengan kastanya. Pura paling terkenal yaitu Pura Gelap Besakih diambil dari bahasa kawi "klap" yang artinya petir/kilat yang diyakini merupakan pura sumber cahaya yang menerangi alam, sangat bertolak belakang dengan warna pura ini. Selain itu juga ada legenda yang mengatakan bahwa salah satu Pura di kompleks ini terdapat terowongan yang tembus hingga mulut goa Pura Goa Lawah yang berada di Kabupaten Klungkung 30 km jauhnya, konon hal ini ada hubungannya dengan legenda naga besukih. Sewa jasa tour guide untuk cerita lengkapnya atau tunggu video youtube kita!

Tips Gwendry, selalu temukan pintu masuk wisatanya lalu cari parkir, jangan parkir kalau tidak tahu dimana letak pintu masuknya, bisa-bisa kita diarahkan untuk parkir ditempat yang jauh. Saat masuk, kita juga akan ditawarkan berbagai macam hal mulai dari sarung hingga sesajen sebagai syarat untuk masuk ke kawasan ini. Nyatanya, bagi pengunjung yang sudah mengunakan pakaian sopan tertutup dan celana panjang bagi pria, diperbolehkan untuk masuk tanpa memakai sarung, selendang ataupun sesajen. Tak jarang juga banyak yang memaksa untuk menyematkan bunga kamboja di telinga kita, jika tidak berkenan ditolak secara halus saja ya.

Kintamani

Melanjutkan perjalanan menuju Kintamani yang tahun lalu kita sempat kesini bersama tante Lita sekeluarga untuk nongkrong di cafe sambil menikmati pemandangan Gunung Batur tapi kali ini kita akan nginep di daerah Danau Batur!. Persiapkan mental kalian, jalan menuju hotelnya sih bagus tapi sesaat sudah berbelok meninggalkan jalanan utama, off road pun dimulai, tapi semua itu terbayar lunas dengan pemandangan seperti ini.

Ini tempat masuknya ya, saat kita kesana lokasi ini sedang renovasi besar-besaran. Katanya sih bakal ada shuttle bus dan segala macam fasilitas wisata lainnya.
Sunrise Hill Camp

Kalau ke Kintamani, kita sangat merekomendasi penginapan ini karena tidak hanya menawarkan pemandangan yang indah dengan pengalaman glamping tapi kita juga disuguhi BBQ-an dengan langit yang cantik karena kebetulan kita kesana saat bulan purnama. Tapi dari semua itu, favorit kita adalah kolam renang dan kolam rendam air panasnya, kebayangkan segimana relaxingnya? hehe.

Camp Malam Hari

Tampaksiring

Tirta Empul

Bukan Gwendry namanya kalau tidak mencari air suci keabadian, kalau yang follow gw di IG pasti tidak asing dengan hashtag #gwendrytheholywaterhunter. Okay let me explain it first, saat usia 18 tahun gw tanya ke nyokap, apa alasan beliau bisa tetap awet muda. Jawabannya kira-kira begini, "Dulu mama pernah cuci muka di Goa Gajah Bali karena menurut legendanya air itu dipakai mandi oleh permaisuri untuk tetap awet muda dan diminum agar tetap sehat. Nah biar tidak musyrik, kamu doanya ke Allah, ya Allah semoga legenda itu menjadi nyata di saya, gitu nak!". Ya walaupun setelah kuliah kedokteran, gw jadi tahu kalau semua ini perkara genetik, tapi tidak ada salahnya untuk sugesti positif bukan?. Maka dari itu kemanapun gw pergi, lokasi wisata air suci keabadian is a must to visit. HAHAHA!

Pancuran Tirta Empul

Tirta empul merupakan salah satu tempat melukat yang sumbernya langsung dari mata air, kita bisa mendatangi kolam mata air tersebut yang terletak di belakang bangunan foto diatas. Walau boleh masuk ke areanya dengan memutari tempat pemandian ini, selalu permisi dan bertanya ya karena lokasinya yang menjadi satu dengan pura untuk sembahyang.

Lihat dasar kolam berwarna abu tua disitu tempat mata airnya

Candi Tebing Gunung Kawi

Candi Tebing Gunung Kawi

Candi Tebing Gunung Kawi terletak kira-kira 500 m dari lokasi Tirta Empul dengan tiket masuk Rp. 30.000,- sudah dengan biaya sarung/selendang. Medan yang ditempuh cukup jauh dan terjal tapi tenang lokasi ini sudah dibuatkan anak tangga yang memudahkan kita. Kalau ke tempat ini jangan lupa untuk mengunjungi pura yang terletak tepat disebelah foto diatas, di dalam kawasan pura tersebut terdapat sejumlah ceruk yang diidentifikasi oleh para arkeolog sebagai tempat meditasi umat Buddha/Vihara.

Tangga menuju Candi Gunung Kawi

Tips Gwendry jangan bawa barang berat dan bawa air minum dingin karena ribuan anak tangga sudah menantimu.

Ubud

Nukuwera Cave Tubing

Hari sudah semakin siang dan kitapun memutuskan untuk segera menuju Ubud karena jadwal Cave Tubing pun sudah semakin dekat. Gw menemukan wisata air ini karena browsing ke situs internasional penjual jasa wisata, makanya kalau kita cari di Traveloka atau Tiket.com (Feb 2022 ya) tidak dapat ditemukan. Ragu untuk membayar ke situs tersebut, gw berhasil menemukan kontaknya dan ternyata malah dapat harga promo. Tips Gwendry cukup bawa baju ganti saja, semua peralatan mandi sudah tersedia.

Kita ambil promo long tubing exclude lunch

Ini pengalaman baru dan sangat seru buat kita yang selama ini hanya pernah coba rafting. Cave tubing ini sekitar 45 menit-an dengan berbagai karakteristik goa mulai dari yang lebar hingga sempit dan bahkan ada yang benar-benar gelap gulita, bagi kalian yang phobia gelap dan sempit, skip aja wisata ini. Oiya Yogya juga punya wisata serupa loh, Cave Tubing Goa Pindul namanya.

Dari awal perjalanan menuju Kintamani, kita sudah merasa ada yang aneh dengan motor sewaan ini. Setelah sampai di hotel daerah Ubud kita pun baru memeriksa keadaan ban yang ternyata sudah kempes dan sangat tipis alias gundul.

Tips Gwendry periksa kedua fungsi rem, kondisi ban, kondisi stang motor dan juga kelayakkan helm. Beruntung di sepanjang perjalanan bannya tidak pecah, walau cukup merepotkan Salman yang harus ke Pasar Ubud demi mengisi angin dan ke Planet Ban untuk membeli ban baru (reimburse kok).

Tips Gwendry situs yang membantu untuk membuat list liburan di Bali : Honey Combers & Lonely Planet.

Sekian jalan-jalan di Balinya, eits liburan kali ini belum berakhir di artikel selanjutnya kita akan ke Nusa Penida!!!

Tag

Gwendry R

Seorang dokter yang didalam darahnya terdapat bakat wirausaha yang mengalir deras