The Psychology of Money
Pernahkah bertanya seberapa banyakpun uang kalian tetap saja kurang? Sudah mengatur keuangan tapi uang tabungan terpakai juga? Atau selalu check out shopping cart setiap flash sale? Ia ataupun tidak, buku ini tetap cocok menjadi salah satu list bacaan kalian. Here's the summary!
Seseorang harus merasakannya baru tergerak untuk melakukannya
Manusia cenderung harus "nyemplung ke got", merasa sakit dan tidak menyenangkannya hal tersebut baru tergerak untuk melakukan prevensinya. Hal ini menjadi alasan kenapa sudah banyak contoh "gagal" dan bagaimana caranya tidak terjerumus ke hal yang sama tetapi tetap saja banyak yang tidak mengambil hikmahnya.
Takdir yang memisahkan orang beruntung dan buntung
Tapi bukan berarti hidup bergantung terhadap itu. Just put that a side, do the best let God do the rest.
Pengaturan keuangan terbaik adalah mengetahui dan mempraktekan kata "Cukup"
Pengaturan keuangan semuanya ini hanya tentang psikologi terhadap uang.
Ketahuilah bahwa waktu, pengalaman dan pilihan adalah dividen terbaik yang uang bisa tawarkan
Lihatlah uang sebagai alat tukar dan kita bukan hambanya.
Kendali atas hiduplah yang menciptakan kebahagian
Kendali atas waktu telah berkurang dengan maraknya hal yang menyita waktu dengan percuma. Melakukan hal yang disukai dengan jadwal yang tidak bisa dikendalikan sama saja dengan kehilangan kesempatan.
Berawal dari hal kecil dan berakhir dengan akumulasi
Kerjakanlah satu persatu dan sedikit demi sedikit, begitu juga dengan mengatur keuangan apalagi menabung.
Menjadi kaya semua orang tahu caranya, tetap kaya tidak semua orang bisa melakukannya
Ramuan antara sifat optimis, paranoia dan kesederhanaan.
Jangan salah, kekayaan adalah sesuatu yang tidak terlihat. Rumah, mobil atau barang yang tidak dibeli
Saat punya uangnya tapi tidak membelanjakannya, we called wealthy (kekayaan) not rich (kaya). Merasa kaya, ibarat olahraga dan diet, sudah olahraga berarti boleh makan besar padahal kekayaan sebenarnya adalah menolak makan besar walau sudah berolahraga.
Jangan-jangan selama ini, kita mengejar rasa hormat dan perhatian orang lain bukan kekayaan
Punya barang/hal konsumtif seharga 1 M bukan berarti mempunyai kekayaan 1 M akan tetapi kekayaan kita berkurang 1 M, parahnya jika berhutang.
Jumlah tabunganmu berbanding lurus dengan egomu
Tabungan = Pendapatan - Ego.
Jangan prediksi masa depan dengan sejarah
Walau sejarah bisa terulang, kenapa tidak melakukan aksi untuk menciptakan sejarahmu sendiri?
Memberi ruang untuk kesalahan
Dunia sangat unpredictable sehingga buatlah rancangan tidak hanya untuk sukses tapi bagaimana caranya keluar dari kegagalan.
Manusia itu dinamis
Jika menentukan target, bayangkan secara holistik, realistis dan kecocokan life stylemu dengan target yang ingin dicapai. Hindari hal extreme seperti bekerja terlalu santai atau terlalu keras, cukup yang normal saja. Ingat! tiga kotak tujuan hidup.
Jangan anggap sepele
Mungkin terlihat mudah karena bukan kamu yang melakukannya. Jangan sepelekan kerja keras orang lain. Terlalu percaya diri lebih sering membuat seseorang tak ahli dalam mengidentifikasi masalah dan harga dari keberhasilan sehingga tidak bisa memperkirakan bayarannya.
Pesimis = Status Quo
Jangan jadi pesimis dan judgmental. Butuh waktu yang lama untuk melihat suatu kebaikan, keberhasilan atau pentingnya suatu hal.
Dunia tidak bisa dikendalikan
Memang seperti itu cara mainnya, jangan terjebak dipemikiran yang salah.
Last, life is about seeking and execute the opportunity
Sekian.